Pada Selasa, 15 Juli 2025 Satgas PPKPT Unikama bersama Wakil Rektor I, Dr. Choirul Huda, M.Si hadiri kegiatan Seminar Nasional Peringatan HAN di Universitas Negeri Malang (UM) yang bertemakan “Anak Hebat, Indonesia Kuat, Menuju Indonesia Emas 2045”. Kehadiran kegiatan tersebut diwakili oleh Kepala Divisi Pencegahan dan Riset Satgas PPKPT Unikama, Ibu Rina Wijayanti, M.Psi.

Seminar Nasional yang bertempat di Graha Cakrawala UM menghadirkan 2 narasumber nasional, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Bapak Pratikno dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Ibu Arifah Choiri Fauzi.
Menko PMK Pratikno menyampaikan dampak dari penggunaan Artificial Inteligence (AI) dan penggunaan gadget saat ini. Perkembangan teknologi saat ini menurunkan interaksi human to human, menghilangkan kemampuan emosi dan homogenisasi pengalaman pembelajaran. Penggunaan internet pada anak usia dini mecapai sepertiga dari total populasi anak. Screen time lebih 7 jam sehari maka hampir separuh waktu anak digunakan di depan layer gadget.
Scrolling secara terus menerus memicu anak tidak berpikir dan isi tidak bisa dipertanggungjawabkan, maka akan berdampak pada adiktif, stress, dan anak tidak fokus. Menko PMK tengah mendorong pemanfaatan digital dan kecerdasan buatan (AI) secara cerdas. Bijak dalam digital artinya tidak cepat percaya, punya daya kritis, melakukan verifikasi, dan memanfaatkan teknologi untuk tujuan kebaikan.
Pada kesempatan ini, Menteri PPPA Aarifah Fauziah disampaikan bagaimana perlunya menciptakan ekosiistem digital ramah anak. Hal ini selaras dengan RPJMM 2025-2029 prioritas ke 4. anak cerdas digital aman di era digital. Data dari survei BPS tahun 2024, usia 7-17 tahun 50% terkoneksi internet dan memakai gadget. 4 dari 100 anak merupakan korban kekerasan dari dunia daring, 25 % menerima pesan kekerasan seksual. Pemerintah saat ini memiliki SIMPONI (system informasi online) yang menerima laporan kekerasan, terhitung mulai 14 januari sampai 14 juni 2025 terdapat lebih dari 11.000 kasus kekerasan yang dilaporkan. Laporan tersebut mengalami peningkatan data per 14 juli 2025 yang jumlahnya lebih dari 15.000 kasus kekerasan yang tercatat. Hal ini bagaikan gunung es, sehingga diperlukan riset perlindungan anak di era digital. Memperkuat kolaborasi, melakukan deklarasi penanganan dan pencegahan seks di lingkungan kampus.
Pendekatan baru dalam memperingati hari anak nasional tahun 2025 di seluruh sekolah se Indonesia bisa dilakukan dengan hal-hal seperti: senam Bersama, bermain permainan tradisional berbasis kearifan lokal, menyayikan lagu daerah dan nasional, bercerita dongeng pahlawan di daerahnya masing-masing, untuk membangun karakter anak Indonesia serta cinta tanah air Indonesia. Mendukung diterbitkanya INPRES Gerakan nasional pencegahan anti kekerasan perempuan dan anak. Perempuan berdaya anak terlindungi menuju Indonesai Emas 2045.
Pada momen HAN PPKPT Unikama bergabung dalam deklarasi kampus ramah anak dan berkomitmen untuk berkontribusi membangun generasi emas, dengan memberikan perlindungan kepada anak serta menguatkan karakter anak di era digital untuk Indonesia Emas 2045.